Senin, Agustus 25, 2008

kemana Langkahku Pergi

Kemana langkah kan membawaku
aku terombang-ambing diantara dua lautan
akankah kaki ini dapat berpijak diantara ganasnya lautan

Secercah asa kucari kesana-kemari
kucari petunjuk jalanan, kemana kan membawaku
namun tak jua kutemukan petunjuk itu



Haruskah aku diam,
dalam diam pun kuterombang-ambing
dalam diam pun kutak tahu cahaya mana yang kuikuti

Kutahu,
seribu tangan kan dapat menggapaiku dalam asa
namun, tangan mana yang sanggup menggapaiku
tangan mana yang tulus menggapaiku
akankah aku memilih yang benar

Kemana langkah kan membawaku pergi
sunyi sepi sendiri
dalam diam kubertanya
kemana cahaya yang selama ini berkilau
namun tak jua kudapati

kemana langkahku pergi
menuju cahaya yang kekal
cahaya kemuliaan
cahaya keabadian
cahaya cinta kasih

sekarang semua bagai sirna
gelap gulita
hanya sentuhan angin berdesir
hanya teriakan-teriakan yang terdengar

akankah dapat kutemukan cahaya itu

Kemana langkah kan membawaku pergi

Label: ,

Minggu, Agustus 17, 2008

MERDEKA, sudahkah??

Merdeka,
apakah kita sudah benar-benar Merdeka
atau hanyalah kiasan semata

Merdeka,
apakah hanya sekedar pelarian dari sebuah kungkungan
apakah hanya sekedar pelarian dari sebuah peraturan
apakah hanya sekedar pelarian dari sebuah kesewenang-wenangan




MERDEKA... MERDEKA,.. MERDEKA
apapun arti merdeka
hari ini bangsaku telah merdeka selama 63 tahun
hari ini berbondong-bondong menuju lapangan upacara
MERDEKA....
antara kemerdekaan dan kewajiban untuk berupacara..

MERDEKA... MERDEKA.. MERDEKA
hari ini bangsaku menerima emas dari olimpiade,,
hari ini pula sang pemimpin menjadi seorang kakek

apa arti MERDEKA buatmu sobat..

Label: , ,

Sabtu, Agustus 09, 2008

888

Hari ini adalah serba delapan
Angka yang dianggap bagus bagi orang kebanyakan
Dalam surat kabar juga disebutkan, bahwa, banyak ibu-ibu yang ingin melahirkan pada hari ini, tanggal 8 bulan 8 tahun 08.

Makna apa yang terkandung dalam 888:
- apakah mudah diingat..
- apakah angka ini diyakini membawa keberuntungan

Lalu apa yang anda lakukan pada hari ini.
Apakah membawa sebuah berkah.

Mudah-mudahan bukan hari ini saja yang membawa berkah, namun senantiasa, selalu, dan sepanjang masa. Amin.

Label: ,

Jumat, Agustus 08, 2008

Utak Atik Membuat Kamu lebih berkutak katik

Worrriiiieeeddd banget..
Inilah yang terjadi pada saat mengutak-atik html untuk pertama kali..

dengan bekal ilmu yang bisa dibilang bukan lagi pas-pasan, tapi masih bayi, aku mencoba mempraktekkan berdasar tutorial blog.

Kali ini yang diutak-atik adalah bagaimana cara membuat Read More...
Hal ini sesuai dengan keinginanku dan saran dari Tips Blogging.
Ternyata... aku katrok banget.... alias belum berhasil..

akhirnya aku nyatakan,"WIS MBUH" :)

bukannya menyerah, tapi SADAR DIRI he heh h e he

Belum selesai dengan urusan read more,
eh....
sudah pingin belajar wordpress. ternyata jauh lebih susah dech ...capek dEHHH...
ternyata saya belum bisa yang namanya multi fokus heh ehhehe

yah, enaknya sekarang mau ngapain dulu ya..
mau ngerjain yang mana dulu..

Terus terang saja, aku sama-sekali belum puas dengan tampilan blogku ini..
apalagi tentang read more (wah, bener-bener gaptek abis dech)

Tapi "TETAP SEMANGAT" sambil terus mengutak atik..

Label: , ,

Minggu, Agustus 03, 2008

Terima kasih buat Pak Penjaga Parkir Ruko

Belakangan ini aku sibuk karena sebuah kecerobohanku, yaitu mencari Kartuku yang hilang.
Tapi tak kunjung ketemu. Asumsi-asumsi mulai muncul, mengapa bisa begini, mengapa bisa begitu. Dan seperti biasa motoku kalau tidak ketemu terus... ah, nanti juga ketemu.

Seminggu kemudian tetap saja tak ketemu. Pas pagi ini aku mengambil kue untuk keperluan meeting, pak penjaga parkir bertanya padaku," mbak kapan hari kartunya jatuh, itu apa masih dipakai.." Deg... what...kartuku jatuh di ruko tanpa aku sadari..

Jarang-jarang aku pergi kepasar (meskipun dekat rumah).
Hari gini gitu loh...Ternyata ada saja orang yang baik hati .
Andaikan penjaga parkir itu memakai kartuku, bukan salah dia juga.

Terima kasih pak penjaga parkir.

Label: ,

Bekerja dengan hati VS bekerja dengan emosi

Kita merupakan bagian kecil dari sebuah sistem. Ada banyak benturan antara sistem, idealisme diri, dan realitas. Kompleksitas inilah yang mencuat padaku setahun ini.
Pada saat dihadapkan pada sebuah realita, sekarang, aku seorang ibu dan pilihanku adalah seorang ibu yang bekerja.

Entah dikatakan suatu prestasi atau bukan, selesai cuti, aku harus siap dengan kenyataan, aku harus pulang malam dan membagi waktuku dengan si kecil. Sungguh,hal yang sulit aku lakukan. Tapi bukan aku, jika tidak bisa menjalani.

Lambat laun aku mulai bertanya, untuk siapa aku bekerja, apa motivasi terbesarku. Sempat juga tersirat.. akhhh rasanya sudah tidak kuat lagi nich.. mending jadi ibu rumah tangga saja dech.. :) But sekali lagi, idealisme masa kuliahku mencuat lagi; ini kan yang aku cari..ini kan yang aku mau...

Idealisme bagiku sama sekali berbeda dengan realitas..

Aku sampai ingat, kapan terakhir kali aku membersihkan rumah, kapan aku memasak buat suami, kapan aku terakhir menemani ibuku ke dokter.. hanya karena menuruti realitas hidup. Tapi sebenarnya, realitas hidup ini bisa kita atur; dan katanya, kita adalah manusia -yang sekali lagi katanya memiliki kehendak bebas.

But, bagaimana kehendak bebas itu bagiku sangat berbenturan dengan sistem.

Bagaimana menyikapi bahwa aku adalah seorang ibu dengan pekerjaan yang mengharuskanku untuk pulang malam. Sulitnya menembus sistem. Ingin keluar dari sistem itu, namun untuk saat ini belum bisa...

Entah, aku menulis ini juntrungannya kemana.. ingin to the point..namun tidak semuanya bisa dituangkan disini.

Yang terpenting.. bagaiman kita bisa memaknai karya kita dengan hati, bukan dengan emosi. Hati yang tenang akan menunjukkan bagaimana kita seharusnya bertindak. tapi jujur saja, mungkin sekarang aku ingin bekerja dengan hatiku... setelah keluar dari situasi yang membuatku merasa mengapa cepat sekali emosiku meledak-ledak :) h ehheh he

Dan yang mau aku utarakan saat ini:
- Berkaryalah selagi bisa
- Ini tetap berlaku: skala prioritas itu perlu
- Bangun network
- Jangan menyepelekan hal-hal kecil
- Dimanapun kita ditempatkan, syukurilah (rumput tetangga mesti lebih hijau bukan??)

Label: , ,