Kamis, Juli 07, 2011

10 Old Chinese Wisdom

10 Old Chinese Wisdom

1. Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuah langkah.

2. Sebuah batu permata tidak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnya seorang manusia disempurnakan dengan cobaan hidup.

3. Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.

4. Yang bertanya seperti orang bodoh selama lima menit lebih baik daripada yang tidak bertanya, karena ia tetap bodoh selamanya.

5. Jika Anda ingin tak seorang pun mengetahuinya, jangan melakukannya.

6. Berikan seseorang seekor ikan, dan anda memberinya makan untuk sehari. Tetapi ajarkan seseorang untuk menangkap ikan, dan anda memberinya makan untuk seumur hidup.

7. Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua, adalah: mulailah hari ini.

8. Bila Anda ingin tahu masa lalu Anda - lihatlah kondisi Anda saat ini. Bila Anda ingin tahu masa depan Anda - lihatlah tindakan-tindakan Anda saat ini.

9. Sebuah pembicaraan dengan seorang bijak adalah lebih baik daripada sepuluh tahun menuntut ilmu.

10. Hidup sebagian adalah apa yang kita tentukan, dan sebagian lagi ditentukan oleh teman-teman yang kita pilih.

Label:

Rabu, Juli 06, 2011

DATANG ATAU TIDAK?

Seorang hartawan akan melangsungkan pesta pernikahan bagi anaknya.
Ia mempunyai seorang famili miskin yang tidak ingin diundangnya, karena ia tahu famili itu tidak mungkin mampu memberi sumbangan.
Namun demi menghargai adat istiadat, ia tetap harus mengundang famili miskin itu.
Hartawan itu mengirimkan kartu undangan dengan menambahkan dua kalimat di atasnya:
Jika kamu datang, berarti kamu rakus.
Jika kamu tidak datang, berarti kamu pelit.
Hartawan itu tertawa dalam hati, hmm, coba lihat kamu datang tidak,
demikian ia membatin.

Pada hari H-nya, sang hartawan melihat familinya itu datang menghadiri pesta pernikahan anaknya.
Setelah mengucapkan selamat & menyodorkan sebuah amplop merah (angpao/hongbao) pada sang hartawan empunya hajad, famili miskin itu
berlenggang kangkung duduk & menyantap makanan lezat yang tersaji.
Sang hartawan membuka angpao yang diterimanya, di dalamnya hanya terlihat satu lembar uang RMB 1 dolar (sekitar Rp 1.350) dengan selembar kertas bertuliskan:
Jika kamu terima, berarti kamu tamak.
Jika kamu tolak, berarti kamu menghina.

Hebat ! Hebat !
Kita harus belajar banyak dari famili miskin itu. Jangan cepat mengumbar amarah menghadapi setiap perlakuan tidak menyenangkan yang kita
hadapi. Terima dengan sabar & bereaksi dengan bijaksana.
(Disadur dari artikel Mandarin “Xian Bing Xian”)

Label: ,

Selasa, Juli 05, 2011

Kisah 2 pelancong

Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung. Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya.

Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia terbekap rasa kuatir kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?,” tanya pelancong pertama. “Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi,” kata pelancong kedua.

Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimana seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali.

“Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita.” Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan. Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.
Semangat Pagi..!!

Label: