Kamis, April 18, 2013

Belajar dari Bp. Sopir taxi


Jarang banget saya bepergian naik taxi. Saat itu memang situasi mengharuskan saya naik taxi.
Saat itu kondisi saya capek banget, dengan rutinitas yang lumayan tinggi dan saya kurang istirahat.
tanpa saya duga, pak Sopir menanyakan kesaya, apakah saya capek, karena terlihat dari wajah saya yang kucel. hehhehhehe.

akhirnya, saya bercerita mengenai rutinitas harian saya. dengan sabar pak sopir mendengarkan. saya sempet berpikir, kenapa saya cerita ya...
ternyata diakhir saya bercerita, pak sopir mengilhami saya dengan fisolofinya. Pak Sopir mengatakan, janganlah kita disetir oleh pikiran-pikiran kita. pikiran kita menyebabkan kita akan kuatir terhadap hal yang belum kita jalani. Dia memberikan contoh, saat anak-anaknya masih kecil, dia kuatir, bagaimana nantinya bisa menyekolahkan anak-anaknya. setelah sekarang anak-anaknya sudah lulus sekolah (tinggal yang kecil) dia berkata, ternyata saya bisa karena rejeki kita sudah ada yang mengatur jauh sebelum kita dilahirkan. Tinggal kita berusaha meraih rejeki dengan doa, usaha, dan ucapan Syukur.

olala... indahnya bertemu dengan pak Sopir ini.

You can learn from simple thing in every moment. it just needed sensivity. Lets try to learn from everyone and every situation.

Label:

Kamis, April 11, 2013

Belajar Bersabar

Beberapa waktu lalu, paket Blackbery saya habis. Saat mau mengaktifkan kembali, terdapat menu tambahan. Karena saya hoby mencoba, iseng-iseng saya tekan pilihan itu. dan ternyata sampai setengah jam Blackberry belum bisa digunakan untuk ber-BBM. 
saya putuskan untuk menelpon operator berbayar dan ternyata olala... menu tersebut khusus untuk pengguna Blackberry Z10. Saat itu saya sempat marah-marah, karena merasa dirugikan. Namun sejurus kemudian, saya pikir ngga ada gunanya juga marah-marah.
hehhehe... untung amarah saya selesai setelah saya tutup telponnya.

Ceritanya sih ingin curhat, tapi saya belajar dari hal ini.
Kemarahan hanya akan membuat kita mudah dikuasai, tidak bisa berpikir jernih, wes, singkatnya, efeknya buruk.

Susah memang ingin cepat sabar seperti ibu Tien Suharto, atau Ibu Ainun Habibie, atau bahkan seperti Mother Teresa, tapi yang penting, saat marah, langsung pakailah akal sehatmu. 

Belajar berabar memang tidak mudah, tapi bisa dipelajari. Ayo.. sama-sama belajar menjadi pribadi yang bertumbuh lebih baik lagi :)
 

Label: