Terenyuhku
Terenyuhku pada dukamu
tetesan itu begitu nyata dihadapanku
sembari tersenyum engkau menutupnya
tapi tetap saja tampak olehku
Terenyuhku pada dukamu
seakan tak percaya batu itu akhirnya meleleh
tatapan kosong seakan mensyaratkan
betapa dukamu menghadapi semua
Terenyuhku pada dukamu
kau yang selama ini menjadi bara
kau yang selama ini menjadi batu
ternyata kau juga seorang insan biasa
Terenyuhku pada dukamu
mulutku menganga seakan tak percaya
hatiku menjadi syahdu
manakala melihatku tersedu
begitu sulitkah keadaan
begitu sulitkah pikirmu
begitu sulitkah asamu
begitu sulitkah.......
Kemanakah api yang dulu kau barakan
kemanakah batu yang dulu kau simpan
kemana semua kebohongan itu
tapi kuyakin satu hal
itu keluar dari hatimu yang paling dalam
terenyuhku pada dukamu
duka yang menghadapkanmu dipersimpangan jalan
egomu seakan hilang ditelan bumi
teriakanmu yang begitu kencang tak lagi terdengar
terenyuhku pada dukamu
Label: puisi
1 Komentar:
ini yang dimaksud siapa ya...
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda