Rabu, Agustus 14, 2013

Sumbangan/Donasi dari uang kembalian Supermarket dan Layanan Pesan Antar

"uang kembalian 300rupiah apakah ingin disumbangkan melalui ....."
hehehehhe... pernah mendengar kalimat tersebut? atau pernah mengalaminya? atau bahkan sering?
Saya sering banget tuch ditanyain hal tersebut. mulai kembalian 100 rupiah sampai 1.000rupiah
Bagaimana kamu menanggapinya?


Awal-awalnya saya cuek saja, lama kelamaan agak risih juga ditanya seperti itu.
Beberapa kali ok, tapi karena terlalu sering, meskipun 200rupiah, saya jawab TIDAK.
bukan karena uji kepekaan saya terhadap sekeliling, tapi rasanya lebih fair kalau ada report pendistribusian donasi.

ternyata tidak hanya pada supermarket, baru-baru ini saya juga ditanya hal yang sama waktu telp layanan pesan antar P** nah loe, saya jadi bingung, apakah memang sekarang sistemnya seperti itu? Bagaimana ya tanggapan YLKI terhadap hal ini?

Saking sebalnya, saya curhat kesuami, kata suami, hal tersebut sebetulnya jangan menjadi ganjalan, kalau memang ngga mau nyumbang, tinggal bilang saja, Tidak bersedia :D hehehhehhe... just simple man.

Kalau menurut kamu, bagaimana reaksimu waktu mengalami hal tersebut tentunya tidak hanya sekali tapi berulang kali?


Label: ,

Kamis, April 18, 2013

Belajar dari Bp. Sopir taxi


Jarang banget saya bepergian naik taxi. Saat itu memang situasi mengharuskan saya naik taxi.
Saat itu kondisi saya capek banget, dengan rutinitas yang lumayan tinggi dan saya kurang istirahat.
tanpa saya duga, pak Sopir menanyakan kesaya, apakah saya capek, karena terlihat dari wajah saya yang kucel. hehhehhehe.

akhirnya, saya bercerita mengenai rutinitas harian saya. dengan sabar pak sopir mendengarkan. saya sempet berpikir, kenapa saya cerita ya...
ternyata diakhir saya bercerita, pak sopir mengilhami saya dengan fisolofinya. Pak Sopir mengatakan, janganlah kita disetir oleh pikiran-pikiran kita. pikiran kita menyebabkan kita akan kuatir terhadap hal yang belum kita jalani. Dia memberikan contoh, saat anak-anaknya masih kecil, dia kuatir, bagaimana nantinya bisa menyekolahkan anak-anaknya. setelah sekarang anak-anaknya sudah lulus sekolah (tinggal yang kecil) dia berkata, ternyata saya bisa karena rejeki kita sudah ada yang mengatur jauh sebelum kita dilahirkan. Tinggal kita berusaha meraih rejeki dengan doa, usaha, dan ucapan Syukur.

olala... indahnya bertemu dengan pak Sopir ini.

You can learn from simple thing in every moment. it just needed sensivity. Lets try to learn from everyone and every situation.

Label:

Kamis, April 11, 2013

Belajar Bersabar

Beberapa waktu lalu, paket Blackbery saya habis. Saat mau mengaktifkan kembali, terdapat menu tambahan. Karena saya hoby mencoba, iseng-iseng saya tekan pilihan itu. dan ternyata sampai setengah jam Blackberry belum bisa digunakan untuk ber-BBM. 
saya putuskan untuk menelpon operator berbayar dan ternyata olala... menu tersebut khusus untuk pengguna Blackberry Z10. Saat itu saya sempat marah-marah, karena merasa dirugikan. Namun sejurus kemudian, saya pikir ngga ada gunanya juga marah-marah.
hehhehe... untung amarah saya selesai setelah saya tutup telponnya.

Ceritanya sih ingin curhat, tapi saya belajar dari hal ini.
Kemarahan hanya akan membuat kita mudah dikuasai, tidak bisa berpikir jernih, wes, singkatnya, efeknya buruk.

Susah memang ingin cepat sabar seperti ibu Tien Suharto, atau Ibu Ainun Habibie, atau bahkan seperti Mother Teresa, tapi yang penting, saat marah, langsung pakailah akal sehatmu. 

Belajar berabar memang tidak mudah, tapi bisa dipelajari. Ayo.. sama-sama belajar menjadi pribadi yang bertumbuh lebih baik lagi :)
 

Label: